Novel
Kisah cinta 3 sekawan
Sejak kecil, saropah, nisrina dan
yurin adalah 3 sahabat yang tak pernah terpisahkan, nisrina seorang cewe baik,
cantik dan pintar sedangkan saropah seorang cewe cantik, pintar, putih dan
yurin adalah cewe tomboy yang sedikit usil, salah seorang cewe diam diam
menaruh perasaan kepada anaknya tetangga, sayangnya, perasaan cinta itu tidak
pernah diungkapkan langsung kepadanya. Seorang cewe itu hanya bisa menuliskan
pada sebuah buku diary dimana diary itu yang sering dituliskan tentang dia. Dia
tidak akan pernah tau apa yang dituliskan karena dia tidak tau dimana buku
diary itu disimpan sedangkan diary itu dikubur cukup dalam di sebuah tanah merah
di belakang rumahnya. Karena seorang
cewe itu tidak pernah member tahukan kepada dia dimana buku diary itu disimpan
maka seorang cewe itu hanya menyimpan perasaan itu rapat-rapat dalam hatinya.
Sedangkan dia hanya menganggap seorang cewe itu hanya teman untuk berbagi suka
dan duka. Teman yang bisa merasakan banyak hal. Senang dan sedih bersama.
Teman yang mampu memahami perasaannya.
Begitu pula pada saat dia jatuh cinta pada adiknya seorang cewe itu yang
bernama sania. Sania adalah seorang cewe cantik pintar dan alim dia adalah adik
dari salah satu kk yang ada di 3 sekawan itu, hingga pada suatu hari, dia akan
mengungkapkan prasaannya kepada sania sang peri kecil pujaannya. Dia pun
menggungkapkan kepada sania bahwa dia sayang dan cinta kepada sania. Tapi apa
daya, sania menolak dan menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya sania juga
sangat sayang dan cinta kepadanya. Dari sini seorang cewe sebagai seorang teman
mampu meyakinkan sania untuk menerima dia. Seorang cewe itu berkata kepada
sania” janganlah kamu lari dari kenyataan, tuhan telah memberi jalan sania dan dia untuk bertemu. Dia bisa
membuatmu bahagia dan tertawa dan dia juga bisa jadi anugrah terindah buat
kamu. Dia sangat sayang kamu, jangan bikin dia kecewa”. Air mata sania pun
menetes mendengar perkataan dari salah seorang cewe itu. Sore hari setelah
seorang cewe itu bemberi nasihat kepada sania. 3 sekawan dan dia pun bermain,
mereka bermain dengan riang hingga handphone dia pun berbunyi. Ternyata
telephon dari sania tak disangkat sania pun menarik perkataan dari dia. Wajah
dia pun cerah secerah langit pada sore itu. Dia pun memanggil salah seorang
cewe itu dan memeluk erat dan mengucapkan terima kasih pada seorang cewe itu.
Hari berganti
hari, kemesrahan antara dia dan sania semakin terasa hangat. Tetapi tidak bagi
seorang cewe itu ia semakin jauh dari dia padahal seorang cewe itu sangat
mencintai dan menyayangi dia. Hingga akhirnya ia merasa marah dan kesal kepada
dia meskipun ia pernah berkata bahwa cinta itu senang melihat orang dia cintai
bahagia. Tetapi seorang cewe itu terkadang berat menjalaninya. Karean fikiran
yang sedang kacau, hingga suatu saat setelah bermain seorang cewe itu berlari
menangis dan tak peduli arah. Hal itu berakibat fatal, seorang cewe itu tidak
tau ada jurang didepannya. Akhirnya seorang cewe terperosok kedalam jurang.
Saat seorang cewe itu jatuh, seorang cewe itu ditolong oleh seorang jurang dan
membawanya kerumah sakit. Tak sanggka di rumah sakit ada dia juga sedang
mengantar sania karena di saat yang bersamaan pula sania kecelakaan. Dia
kebingungan bahwa peri kecilnya sakit begitu pula dengan teman kecilnya yang
selalu menemaninya juga sedang sakit. Diapun menemui seorang cewe itu dan
berkata bahwa dia pasti akan menjenguknya, tetapi saat ini dia juga harus
menemui sania.
Hari berganti
pagi, tak pernah dia sangka pada hari itu pula telah menanti kabar buruk. ”kaki
seorang cewe itu harus diamputasi”, kata dokter. Keluarga seorang cewe itu
terkejut, begitu pula dengan dia. Dilain pihak, kabar buruk juga menimpa sania.
Kata dokter,”tak ada harapan lagi untuk sania ada seorang yang mau mendonorkan
darah dan hatinya untuk sania”. Dia semakin kebinggungan dengan keadaan yang
seperti ini, hingga sania yang pada say itu ada disampingnya berkata padanya
kalau sania ingin pulang. Dokter memperbolehkannya untuk pulang meski itu
beresiko “tapi bila dirumah akan lebih baik apa salanya”, kata dokter. Sebelum
mengantar sania pulang, dia kembali menjenguk seorang cewe itu tetapi seorang
cwe itu tampak terlihat tidur dengan pulas. Dia pun menggenggam pelan tangan temannya
itu dan dia berkata kalau dia harus mengantar sania pulang, sania sudah tak ada
harapan lagi tinggal menunggu waktunya datang Cuma darah dan donor hati yang
bisa menyembuhkan sania itulah yang dikatakannya. Dia tak tau sebenarnya
temannya mendengar semua perkataannya, hanya saja seorang cewe itu terlalu
lelah untuk membuka matanya dia pun pergi mengantar sania.
Semakin hari
keadaan temanya pun semakin memburuk. dalam keadaan seperti ini saat ia tidur
dimalam hari, dalam 3 hari neneknya datang dan mengajak seorang cewe itu pergi.
Tak tau kenapa setelah terbangun dipagi hari seorang cewe itu langsung meminta
mamahnya untuk menyuapinya. Mamanya langsung melonjak senang mendengarnya. Tapi
setelah makan seorang cewe itu melihat sekilas cahaya putih, tak disangga itu
adalah nenek nya yang mengajak nya pergi. Seorang cewe itu meminta mamanya
member kertas untuk menulis surat buat dia. Setelah menulis surat itu seorang
cewe itu berpamitan kepada mamanya dan berkata bahwa ia sayang sekali kepada
mama, papa dan dia. Tak lama kemudian diapun pergi meninggalkan semua orang
yang disayangi dan dicintainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar