Kamis, 04 Desember 2014

Kisah Cinta 3 Sekawan



Novel
 nama : yurin ca husodo
kelas : 2EA02
NPM : 19213615
Kisah cinta 3 sekawan
Sejak kecil, saropah, nisrina dan yurin adalah 3 sahabat yang tak pernah terpisahkan, nisrina seorang cewe baik, cantik dan pintar sedangkan saropah seorang cewe cantik, pintar, putih dan yurin adalah cewe tomboy yang sedikit usil, salah seorang cewe diam diam menaruh perasaan kepada anaknya tetangga, sayangnya, perasaan cinta itu tidak pernah diungkapkan langsung kepadanya. Seorang cewe itu hanya bisa menuliskan pada sebuah buku diary dimana diary itu yang sering dituliskan tentang dia. Dia tidak akan pernah tau apa yang dituliskan karena dia tidak tau dimana buku diary itu disimpan sedangkan diary itu dikubur cukup dalam di sebuah tanah merah di belakang  rumahnya. Karena seorang cewe itu tidak pernah member tahukan kepada dia dimana buku diary itu disimpan maka seorang cewe itu hanya menyimpan perasaan itu rapat-rapat dalam hatinya. Sedangkan dia hanya menganggap seorang cewe itu hanya teman untuk berbagi suka dan duka. Teman yang bisa merasakan banyak hal. Senang dan sedih bersama. Teman  yang mampu memahami perasaannya. Begitu pula pada saat dia jatuh cinta pada adiknya seorang cewe itu yang bernama sania. Sania adalah seorang cewe cantik pintar dan alim dia adalah adik dari salah satu kk yang ada di 3 sekawan itu, hingga pada suatu hari, dia akan mengungkapkan prasaannya kepada sania sang peri kecil pujaannya. Dia pun menggungkapkan kepada sania bahwa dia sayang dan cinta kepada sania. Tapi apa daya, sania menolak dan menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya sania juga sangat sayang dan cinta kepadanya. Dari sini seorang cewe sebagai seorang teman mampu meyakinkan sania untuk menerima dia. Seorang cewe itu berkata kepada sania” janganlah kamu lari dari kenyataan, tuhan telah memberi  jalan sania dan dia untuk bertemu. Dia bisa membuatmu bahagia dan tertawa dan dia juga bisa jadi anugrah terindah buat kamu. Dia sangat sayang kamu, jangan bikin dia kecewa”. Air mata sania pun menetes mendengar perkataan dari salah seorang cewe itu. Sore hari setelah seorang cewe itu bemberi nasihat kepada sania. 3 sekawan dan dia pun bermain, mereka bermain dengan riang hingga handphone dia pun berbunyi. Ternyata telephon dari sania tak disangkat sania pun menarik perkataan dari dia. Wajah dia pun cerah secerah langit pada sore itu. Dia pun memanggil salah seorang cewe itu dan memeluk erat dan mengucapkan terima kasih pada seorang cewe itu.
Hari berganti hari, kemesrahan antara dia dan sania semakin terasa hangat. Tetapi tidak bagi seorang cewe itu ia semakin jauh dari dia padahal seorang cewe itu sangat mencintai dan menyayangi dia. Hingga akhirnya ia merasa marah dan kesal kepada dia meskipun ia pernah berkata bahwa cinta itu senang melihat orang dia cintai bahagia. Tetapi seorang cewe itu terkadang berat menjalaninya. Karean fikiran yang sedang kacau, hingga suatu saat setelah bermain seorang cewe itu berlari menangis dan tak peduli arah. Hal itu berakibat fatal, seorang cewe itu tidak tau ada jurang didepannya. Akhirnya seorang cewe terperosok kedalam jurang. Saat seorang cewe itu jatuh, seorang cewe itu ditolong oleh seorang jurang dan membawanya kerumah sakit. Tak sanggka di rumah sakit ada dia juga sedang mengantar sania karena di saat yang bersamaan pula sania kecelakaan. Dia kebingungan bahwa peri kecilnya sakit begitu pula dengan teman kecilnya yang selalu menemaninya juga sedang sakit. Diapun menemui seorang cewe itu dan berkata bahwa dia pasti akan menjenguknya, tetapi saat ini dia juga harus menemui sania.
Hari berganti pagi, tak pernah dia sangka pada hari itu pula telah menanti kabar buruk. ”kaki seorang cewe itu harus diamputasi”, kata dokter. Keluarga seorang cewe itu terkejut, begitu pula dengan dia. Dilain pihak, kabar buruk juga menimpa sania. Kata dokter,”tak ada harapan lagi untuk sania ada seorang yang mau mendonorkan darah dan hatinya untuk sania”. Dia semakin kebinggungan dengan keadaan yang seperti ini, hingga sania yang pada say itu ada disampingnya berkata padanya kalau sania ingin pulang. Dokter memperbolehkannya untuk pulang meski itu beresiko “tapi bila dirumah akan lebih baik apa salanya”, kata dokter. Sebelum mengantar sania pulang, dia kembali menjenguk seorang cewe itu tetapi seorang cwe itu tampak terlihat tidur dengan pulas. Dia pun menggenggam pelan tangan temannya itu dan dia berkata kalau dia harus mengantar sania pulang, sania sudah tak ada harapan lagi tinggal menunggu waktunya datang Cuma darah dan donor hati yang bisa menyembuhkan sania itulah yang dikatakannya. Dia tak tau sebenarnya temannya mendengar semua perkataannya, hanya saja seorang cewe itu terlalu lelah untuk membuka matanya dia pun pergi mengantar sania.
Semakin hari keadaan temanya pun semakin memburuk. dalam keadaan seperti ini saat ia tidur dimalam hari, dalam 3 hari neneknya datang dan mengajak seorang cewe itu pergi. Tak tau kenapa setelah terbangun dipagi hari seorang cewe itu langsung meminta mamahnya untuk menyuapinya. Mamanya langsung melonjak senang mendengarnya. Tapi setelah makan seorang cewe itu melihat sekilas cahaya putih, tak disangga itu adalah nenek nya yang mengajak nya pergi. Seorang cewe itu meminta mamanya member kertas untuk menulis surat buat dia. Setelah menulis surat itu seorang cewe itu berpamitan kepada mamanya dan berkata bahwa ia sayang sekali kepada mama, papa dan dia. Tak lama kemudian diapun pergi meninggalkan semua orang yang disayangi dan dicintainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar