cerpen (seorang remaja memperjuangkan cita-citanya)
ari seorang remaja berusia 17 tahun dari keluarga sederhana
dalam kegigihannya untuk mewujudkan cita-citanya dengan harapan dia mampu
membuat kedua orangtuanya bangga dengannya.
ari lulus sekolah lanjutan tingkat akhir (SLTA) diusianya
yang ke 16 tahun. Keinginan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi
harus tertunda lantaran dia tidak memiliki uang untuk biaya studi di perguruan
tinggi. Demi mewujudkan harapannya untuk melanjutkan pendidikannya ari mau
malang melintang memperjuangkan keinginannya tersebut.
Dengan kondisi keluarga yang hidup serba pas-pasan sulit
bahkan tidak mungkin bagi ari untuk meminta orangtuanya membiayai pendidikannya
di perguruan tinggi. Satu-satunya jalan agar tetap bisa melanjutkan pendidikan
adalah dengan mencari biaya sendiri. Diusianya yang masih sangat muda dan belum
berbekal pengalaman kerja tentunya sulit bagi Ari untuk bisa mendapatkan
perkerjaan.
Sulitnya kondisi Ari tidak membuat remaja ini patah arang.
Ari terus berusaha memperjuangkan keinginannya. Dia sadar bahwa pendidikan
sangat penting baginya. Dia terus berusaha mendapatkan pekerjaan dengan
kondisinya yang kurang mendukung. Berbulan-bulan Ari terus berusaha mencari
pekerjaan, namun belum juga mendapatkannya. Kegigihan Ari dalam berusaha terus
dia lakukan.
Selama berbulan-bulan hingga hampir memasuki satu tahun dia
mencari pekerjaan ternyata masih belum ditemukannya. Namun, Ari memang sosok
remaja yang tangguh dan tidak mengenal arti lelah. Terus berusaha dan terus
mencari peluang. Setiap berita yang dia dapat langsung dia manfaatkan. Meski
hasilnya masih belum sesuai harapan, namun dia terus berusaha.
Kegigihan Ari selama hampir satu tahun mencari pekerjaan
akhirnya terbayar. Dia lantas mendapatkan telepon dari sebuah perusahaan dimana
tiga hari sebelumnya dia memasukkan lamaran. Informasi lowongan kerja tersebut
dia dapat dari surat kabar. Pekerjaan yang selama ini dia harap-harapkan
akhirnya selangkah lagi dia dapatkan.
Ari mendapatkan panggilan interview. Dia diwawancarai oleh
ka. Personalia tempat dimana dia memasukkan lamaran. Hampir 30 menit dia
menjalani sesi tanya jawab dengan kepala personalia tersebut. Kendati belum
memiliki pengalaman kerja, namun Ari bisa menjawab dengan baik setiap
pertanyaan yang diajukan oleh kabag personalia tersebut. 30 menit berselang Ari
lantas keluar dari ruangan interview. Ari keluar dari kantor tersebut untuk
pulang.
Besoknya, kabar gembira menghinggapi Ari. Dia mendapatkan
kabar kalau dia diterima diperusahaan tersebut. Ari langsung diperintahkan
masuk kerja keesokan harinya setelah mendapatkan konfirmasi diterima sebagai
karyawan baru diperusahaan tersebut.
Sebulan dia bekerja bertepatan dengan pembukaan/pendaftaran
mahasiswa baru. Dia pun lantas mendaftarkan diri di sebuah kampus swasta dan
mengambil kelas malam karena siangnya dia bekerja. Akhirnya dia berhasil
merealisasikan harapannya untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar