Hubungan Terlarang
Teringat saatku putuskan hubungan terlarang kita saat itu,
saat aku ingin belajar lebih baik lagi, kau begitu murka padaku,” tapi aku
lebih takut pada murkanya alloh azzawazalla. Inilah yang paling aku benci dari
hubungan terlarang ini, awalnya begitu indah akhirnya begitu rendah tak ada
lagi keindahan yang ada saat ini adalah kebencian, hingga aku tau mengapa
hubungan itu begitu terlarang, ternyata setelah keindahan itu hilang, yang
dating kebencian yang nyata dan hilang pula ukhuwah islamiyah diantara kita. Aku
bersyukur aku tersadar sebelum aku tersyungkur, namun yang ku terima hanyalah
harapan-harapan palsu dengan harapan yang tak berarti hanya untuk menghalalkan
hubungan terlarang.
Maafkan aku, aku lebih rela kehilangan cintamu dari pada aku
harus kehilangan cinta sejatiku allohsubhanahu wata’alla, perih ini menjalar
begitu saja ketika ku tau kau bersanding dengan yang lain. Anda mainkan
perasaanku yang tulus anda bersama wanita lain namun perih ini diganti dengan
yang lebih indah itu janji alloh. Dari pada aku menggung perih dari siksa api
nerakanya kelak dengan bahagiaku didunia lebih baik aku menanggung perih
sekarang dan aku akan mendapatkan yang jauh lebih baik yaitu bahagia dengan
pilihannya dan bahagia dengan surganya”.
Kini ku tau mencintai
memang sangat mudah tapi untuk meraih cinta memang sangat sukar. Maka ku mulai
belajar untuk mencintai tanpa harus ku terima balik cintanya, namun semua itu
tak berlaku pada alloh”, aku mencintainya, dia lebih mencintaiku, aku
melupakannya, tapi dia lebih memberikan kasih sayang”. Ketidak adilanku padanya
membuat ku semakin jatuh cinta padamu(alloh), hingga ku mampu segera
melupakanmu.
Aku memang tak pernah tau apa itu jatuh cinta, setelah aku
kehilangan cintaku begitupun dengan apa yang aku rasakan sehingga ku sadar dari
kerterpurukan ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar