Cintaku dipisahkan oleh maut
Kringg… kringg… bunyi hpku tapi aku tau menghiraukannya karna
aku sangat sibuk, banyak kerjaan yang harus aku selesaikan saat itu juga . hp
terus bordering dan membuatku sangat marah, lalu aku menjawab dengan
marah-marah.“maaf, aku lagi sibuk entar aku aku callback,” akupun tak melihat
siapa yang menelepon ku, alangkah terkejutnya waktu aku mendengan suara bunda
nya M. NUR AGENG SETIAWAN pacarku.
“nak arin, maaf bunda mengganggu kerja nak arin tapi ini
mengenai AGENG. Suara ibunya isa menjadi terisak-isak, akupun melai panik, ada
apa sebenarnya yang terjadi. Dengan nada
pelan aku bertanya dengan bundanya ageng. Ada apa dengan ageng, bunda …? Bunda
nya lalu menutup teleponnya, akupun panic dan tergesa-gesa akupun meninggalkan
pekerjaanku dan Cuma meninggalkan pesan pada sekertarisku, aku kerumah sakit
dijakarta untuk menengok pacarku.
Akupun terus melaju kecepatan mobilku mencapai maxsimum, aku
tak peduli yang ada dalam fikiranku hanyalah pacarku, ada apalagi dengan
dirinya. Memang ageng sakit sakitan dan umurnya tak akan lama lagi tapi aku tak
mau kehilangan kekasih yang amat aku cintainya.
Sesampai dirumah sakit Jakarta aku memasuki sebuah kamar
dimana aku melihat sesosok orang yang amat ku sayang terkapar dengan bantuan
nafas oksigen, lalu aku menghampiri pacarku dan duduk disebelah sambil
menggenggam jarinya, dan ternyata pengangan jarinya membuat dia terbangun lalu
ia tersenyum manis padaku dan ia bertanya padaku : rin” kok kamu disinih “maaf
aku ketiduran tadi jadi gak tau kalau kamu ada disinih. “istirahatlah sayang, aku baru aja dateng,
bunda yang mengabari kalau kamu ada dirumah sakit, sebenarnya kamu kenapa
lagi…? Tanya ku sambil ku terus mengelus rambutnya .aku gak tau rin tiba-tiba
kepala ku pusing dan aku tak ingat lagi tau-tau aku sudah berada disinih.
Tak lama kemudian ageng mengatakan sesuatu padaku “
rin,maafkan aku yang tak bisa membuatmu bahagia malah membuatmu bersedih aku
tau hidupku tak akan lama lagi dan tak mungkin aku bisa menjagamu.aku iklas
jika kamu mencintai lelaki lain, ageng hanya ingin melihat kamu bahagia,
sebelum ageng melanjutkan bicarannya aku memotong pembicaraannya.
Lalu ku berkata padanya” tak ada lelaki lain yang aku cintai
selain kamu, apapun yang terjadi aku akan selalu berusaha menjagamu dan
membahagiakanmu, jangan berfikir yang macem-macem, istirahatlah sayang”. Tak
lama kemudian dokter memasuki ruangan dan berkata oprasi akan dilakukan. Aku
Cuma bisa memberi semangat dan berdoa agar oprasinya berjalan dengan lancar dan
berhasil.
1 jam setelah oprasi dokter mengatakan bahwa kondisinya ageng
sangat lemah dan oprasinya gagal dan meninggal. Aku langsung lemah dan tak bisa
menerima kenyataan. Aku menangis dan terus memanggil namanya, orang tuanya juga
tak bisa menerima kenyataan kalau anak laki-lakinya sudah menutup mata untuk
selamanya.
Saat pemakaman dilakukan aku tak berhenti-hentinya menangis,
aku tak percaya orang yang aku cintai pergi meninggalkanku untuk selamanya.
Rasanya aku tak percaya kalau cinta ku terpisahkan oleh maut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar