1.
Manusia dan kebudayaan
1.1. Manusia
Sebenernya manusia trdiri dari 3 unsur yaitu :
a.
Jasmani
Terdiri dari air, kapur, angin, api
dan tanah.
b.
Ruh
Terbuat dari cahaya (nur) fungsinya
hanya untuk menghidupkan jasmani saja.
c.
Jiwa (an nafsun/rasa dan
perasaan).
1.2. Hakikat manusia
Hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan
oleh setiap manusia.
Pengertian hakikat manusia adalah sebangai berikut :
a.
Makhluk yang memiliki tenaga
dalam yang dapat menggerakan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b.
Individu yang memiliki sifat
rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
c.
Yang mampu mengarahkan dirinya
ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu
menentukan nasibnya.
d.
Makhluk yang dalam proses
menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama
hidupnya.
e.
Individu yang dalam hidupnya
selalu melibatkan drinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu
orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
f.
Suatu keberadaan yang
berpotensi yang perwujudnya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak
terbatas.
g.
Makhluk tuhan yang berarti ia
adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
1.3. Kepribadian bangsa timur
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki
oleh suatu Negara yang menentukan penyesuaian diri terhadap lingkungan.
Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang
memiliki sifat toleransi yang tinggi. Pada umumnya kepribadian bangsa timur
adalah sangat terbuka dan toleransi terhadap bangsa lain, tetapi selama masih
sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada. Namun walaupun kita
sudah tau banyak tentang kepribadian bangsa timur lebih baik dari bangsa barat.
Karena semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya. Tidak ada didunia ini yang
sepenuhnya baik.
1.4. Pengetian kebudayaan
§
Kebudayaan (culture) berasal
dari kata sangseketa yaitu buddayah.
Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil
karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar. Kebudayaan dapat bercampur atau berubah karena adanya
factor-faktor tertentu, baik factor internal maupun factor eksternal.
§ Tokoh-tokeh kebudayaan
a.
Menurut Edward burnett tylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,moral,
ukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seorang sebagai
anggota masyarakat.
b.
Menurut selo soemardjan dan
soelaiman soemardi
Kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
c.
Menurut Herskovits
Kebudayaan adalah sesuatu yang turun
temurun dari satu kenerasi ke generasi yang lain, yang kemudiaan disebut
sebagai superorganic.
d.
Menurut Andreas Eppink
Kebudayaan adalah mengandung nilai
sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan stuktur-stuktur
sosial, religious dan lain-lain,tambahan lagi segala pertanyaan intelektual dan
artistic yang menjadi chiri khas masyarakat.
1.5. Unsur-unsur kebudayaan
§
Koentjaraningrat (1985)
menyebutkan ada 7 unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutkn sebagai isi pokok
kebudayaan, ke 7 unsur-unsur kebudayaan universal yaitu :
a.
Kesenian
b.
System tekoligi dan peralatan
c.
System organisasi masyarakat
d.
Bahasa
e.
System mata pencarian hidup dan
system ekonomi
f.
System pengetahuan
g.
System religi
§
Perbedaan kebudayaan dalam dua
bentuk wujud
1.6. Wujud kebudayaan
3 wujud kebudayaan menurut dimensi :
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga :
gagasan, aktivitas, dan artefak.
a.
Gagasan ( wujud ideal)
Wujud ideal kebuadayaan adalah
kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan-peraturan, dan sebagainya yang bersifat abstrak tidak dapat diraba
atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau didalam
pemikiran warga masyarakat. jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka
itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam
karangan dalam buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
b.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai
suatu tindakan berpola dari masyarakat itu.wujud ini sering disebut dengan
system sosial. System sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang
saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul denagn manusia lainnya
menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya
konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dapat diamati dan
didokumentasikan.
a. Artefak(karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang
berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam
masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
1.1. Orientasi nilai budaya
Orientasi nilai bersifat komplek
tetapi terpola pada prinsip yang mengutamakan tatanan dan langsung pada
tindakan dan pikiran manusia yang berhubungan dengan solusi dalam memecahkan
masalah. Terdapat 3 asumsi dari pernyataan tersebut, yaitu :
1. Orang dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah.
2. Solusi yang tersedia tidak terbatas.
3. Satu solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua potensial tampak pada s setiapbudaya.
2. Solusi yang tersedia tidak terbatas.
3. Satu solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua potensial tampak pada s setiapbudaya.
1.2. Perubahan kebudayaan
Di zaman yang sudah berkembang,
nilai kebudayaan dirasakan sudah memulai pudar. Banyak faktor-faktor yang
memengaruhi perubahan kebudayaan, di antaranya sebagai berikut :
§ faktor-faktor pendorong proses
kebudayaan daerah
1. kontak dengan negara lain
2. sistem pendidikan formal yang
maju
3. sikap menghargai hasil karya
seseorang dan keinginan untuk maju
4. penduduk yang heterogen
5. ketidak puasan masyarakat terhadap
bidang-bidang kehidupan tertentu
Faktor-faktor penghambat proses perubahan kebudayaan
1. faktor dari dalam masyarakat
1. faktor dari dalam masyarakat
* betambah dan berkurangnya
penduduk
* penemuan-penemuan baru
* petentangan-pertentangan didalam masyarakat
* terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri
* penemuan-penemuan baru
* petentangan-pertentangan didalam masyarakat
* terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri
2. faktor dari luar masyarakat
* berasal dari lingkungan dan fisik
yang ada disekitar manusia
* peperangan dengan negara lain
* pengaruh kebudayaan masyarakat lain
* peperangan dengan negara lain
* pengaruh kebudayaan masyarakat lain
§ Penyebab terjadi gerak perubahan /
kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan di mana pun selalu dalam
keadaan berubah, ada dua sebab perubahan
1.Sebab yang berasal dari masyarakat dan lingkungannya
sendiri,misalnya perubahan jumlah dan komposisi
2.sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat
mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur
hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah secara
lebih cepat.
3.adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru,
khususnya teknologi dan inovasi. Dalam masyarakat maju, perubahan kebudayaan
biasanya terjadi melalui penemuan (discovery) dalam bentuk ciptaan baru
(inovatiori) dan melalui proses difusi. Discovery merupakan jenis penemuan baru
yang mengubah persepsi mengenai hakikat suatu gejala mengenai hubungan dua
gejala atau lebih. Invention adalah suatu penciptaan bentuk baru yang berupa
benda (pengetahuan) yang dilakukan melalui penciptaan dan didasarkan atas
pengkom-binasian pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada mengenai benda dan
gejala yang dimaksud.
Ada empat bentuk peristiwa perubahan kebudayaan.
Pertama, cultural lag, yaitu perbedaan antara taraf kemajuan berbagai bagian
dalam kebudayaan suatu masyarakat. Dengan kata lain, cultural lag dapat
diartikan sebagai bentuk ketinggalan kebudayaan, yaitu selang waktu antara saat
benda itu diperkenalkan pertama kali dan saat benda itu diterima secara umum
sampai masyarakat menyesuaikan diri terhadap benda tersebut.
Kedua, cultural survival, yaitu suatu konsep untuk
meng-gambarkan suatu praktik yang telah kehilangan fungsi pentingnya seratus
persen, yang tetap hidup, dan berlaku semata-mata hanya di atas landasan
adat-istiadat semata-mata. Jadi, cultural survival adalah pengertian adanya
suatu cara tradisional yang tak mengalami perubahan sejak dahulu hingga
sekarang.
Ketiga, pertentangan kebudayaan (cultural conflict),
yaitu proses pertentangan antara budaya yang satu dengan budaya yang lain.
Konflik budaya terjadi akibat terjadinya perbedaan
kepercayaan atau keyakinan antara anggota kebudayaan yang satu dengan yang
lainnya.
Keempat, guncangan kebudayaan (cultural shock), yaitu
proses guncangan kebudayaan sebagai akibat terjadinya perpindahan secara
tiba-tiba dari satu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Ada empat tahap yang
membentuk siklus cultural shock, yaitu: (1) tahap inkubasi, yaitu tahap
pengenalan terhadap budaya baru, (2) tahap kritis, ditandai dengan suatu
perasaan dendam; pada saat ini terjadi korban cultural shock, (3) tahap
kesembuhan, yaitu proses melampaui tahap kedua, hidup dengan damai, dan (4)
tahap penyesuaian diri; pada saat ini orang sudah membanggakan sesuatu yang
dilihat dan dirasakan dalam kondisi yang baru itu; sementara itu rasa cemas
dalam dirinya sudah berlalu.
1.3.Kaitan manusia dan kebudayaan
§ Hubungan antar manusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaan sangat erat terkait satu sama lain. Manusia dan
kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan
ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan
mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari
kegiatan sehari-hari dan juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh
Sang Pencipta.
Budaya tercipta/terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan
segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan
dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan
secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Di samping itu
manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan,
fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka
manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan
kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah
produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang
menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang
diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai
pendudukungnya Manusia.
§ Contoh tentang
hubungan manusia dengan kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan hal yang memiliki
keterkaitan sangat erat satu dengan lainnya. Mengapa demikian ? dikarenakan
apapun tindakan yang dilakukan oleh manusia akan menghasilkan sebuah
kebudayaan.
Di indonesia sendiri,
terdapat berbagai contoh adanya keterkaitan antara manusia dan kebudayaan dalam
kehidupan sehari-hari. Seperti halnya saja contoh konkritnya yaitu bergotong
royong. Gotong royong merupakan ciri khas dari kebudayaan Indonesia yang sampai
saat ini masih sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sejak zaman
leluhur. Dengan adanya gotong royong dapat membuat sesama manusia saling
meolong satu sama lainnya. Namun di zaman moderen seperti saat ini, bergotong
royong tampaknya sudah jarang kita temui di daerah perkotaan. Karena daerah
perkotaan cenderung dengan manusia –manusia yang menganut kebudayaan individual
dengan mengandalkan ego masing-masing.
Kebudayaan juga tidak hanya berasal dari perilaku. Kebudayaan bisa berasal dari sebuah karya seni. Seperti halnya saja sebuah karya seni tari. Di Indonesia karya seni tari merupakan sebuah aspek yang harus dilestarikan keberadaannya. Namun pada kenyataannya generasi sekarang kurang merespon untuk melestarikan karya-karya seni tari di Indonesia. Banyak dari generasi sekarang yang lebih menyukai tari-tarian dari luar atau tarian-tarian barat seperti Gangnam Style, Shuffle Dance, Harlem Shake dan sebagainya yang sudah mendunia. Padahal di Indonesia sendiri memiliki gerakan tarian yang mudah dan mungkin jika kita perkenalkan ke daerah luar juga mampu mendunia seperti poco-poco, jaipong, dan sebagainya.
Kebudayaan di Indonesia
yang sering kita temui pada tempat-tempat umum adalah “Budayakan Mengantri”.
Budaya mengantri sebenarnya memiliki sisi hal positif. Karena dengan adanya
budaya mengantri, dapat melatih sejauh mana seseorang memiliki kesabaran.
Indonesia masih termasuk dalam wilayah bagian
timur, sehingga kebudayaan yang paling menonjol adalah dalam segi budaya
berpakaian. Budaya berpakaian di Indonesia lebih cenderung sopan dan
memiliki etika yang baik untuk dilihat, dibandingan dengan cara berpakaian
masyarakat bagian luar atau barat. Di Indonesia sendiri pada saat ini sedang
mengembangkan budaya behijab bagi para muslimah se-Indonesia terutama
ditunjukkan untuk para generasi muda sekarang. Banyak komunitas-komunitas hijab
yang sudah berkembang dan memiliki banyak cabang yang tersebar dibanyak wilayah
Indonesia. Budaya ini merupakan budaya positif yang harus terus dikembangkan.
Dari contoh-contoh
keterkaitan antara manusia dan kebudayaan diatas, dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara manusia dan kebudayaan memang tidak dapat dipisahkan dengan
satu sama lainnya. Hendaknya generasi sekarang harus lebih
melestarikan dan mengembangkan kebudayaan-kebudayaan positif yang menjadi ciri
khas di Indonesia. Sehingga tidak mudah terpengaruh oleh budaya-budaya dari
luar atau budaya barat.
§ Pengertian dialektis
Dialektik (Dialektika) berasal dari kata
dialog yang berarti komunikasi dua arah,
istilah ini telah ada sejak masa yunani kuno ketika diintrodusir
pemahaman bahwa segala sesuatu berubah (panta rei). Kemudian Hegel
menyempurnakan konsep dialektika dan menyederhanakannya dengan memaknai
dialektika ke dalam trilogi tesis, anti-tesis dan sintesis. Menurut Hegel tidak ada satu
kebenaran yang absolut karena berlaku hukum
dialektik, yang absolut hanyalah semangat revolusionernya
(perubahan/pertentangan atas tesis oleh anti-tesis menjadi sintesis).
§ 3 tahap dalam proses dialektis
Dialektika fundamental ini terdiri dari tiga tahap, yaitu :
- Tahap Eksternalisasi Adalah proses pencurahan diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan mentalnya.
2. Tahap
Objektivasi Adalah
konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap
eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik dan mentalnya, maka dalam
tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu,
misalnya; gedung, mobil, komputer, buku-buku ilmiah, dsb.
3. Tahap
Internalisasi Adalah tahap
dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia itu kembali diserap oleh
manusia. Dengan kata lain, struktur dunia objektif hasil karyanya
ditransformasikan kembali ke dalam struktur kesadaran subjektifnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar