Rabu, 15 Januari 2014

manusia dan kebudayaan

1.       Manusia dan kebudayaan
1.1. Manusia
Sebenernya manusia trdiri dari 3 unsur yaitu :
a.       Jasmani
Terdiri dari air, kapur, angin, api dan tanah.
b.      Ruh
Terbuat dari cahaya (nur) fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja.
c.       Jiwa (an nafsun/rasa dan perasaan).
1.2. Hakikat manusia
Hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia.
Pengertian hakikat manusia adalah sebangai berikut :
a.       Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b.      Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
c.       Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
d.      Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
e.      Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan drinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
f.        Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudnya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
g.       Makhluk tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
1.3. Kepribadian bangsa timur
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu Negara yang menentukan penyesuaian diri terhadap lingkungan.
Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang memiliki sifat toleransi yang tinggi. Pada umumnya kepribadian bangsa timur adalah sangat terbuka dan toleransi terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada. Namun walaupun kita sudah tau banyak tentang kepribadian bangsa timur lebih baik dari bangsa barat. Karena semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya. Tidak ada didunia ini yang sepenuhnya baik.
1.4. Pengetian kebudayaan
§  Kebudayaan (culture) berasal dari kata sangseketa yaitu buddayah.
Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Kebudayaan dapat bercampur atau berubah karena adanya factor-faktor tertentu, baik factor internal maupun factor eksternal.
§  Tokoh-tokeh kebudayaan
a.       Menurut Edward burnett tylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,moral, ukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seorang sebagai anggota masyarakat.
b.      Menurut selo soemardjan dan soelaiman soemardi
Kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
c.       Menurut Herskovits
Kebudayaan adalah sesuatu yang turun temurun dari satu kenerasi ke generasi yang lain, yang kemudiaan disebut sebagai superorganic.
d.      Menurut Andreas Eppink
Kebudayaan adalah mengandung nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan stuktur-stuktur sosial, religious dan lain-lain,tambahan lagi segala pertanyaan intelektual dan artistic yang menjadi chiri khas masyarakat.
1.5. Unsur-unsur kebudayaan
§  Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada 7 unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutkn sebagai isi pokok kebudayaan, ke 7 unsur-unsur kebudayaan universal yaitu :
a.       Kesenian
b.      System tekoligi dan peralatan
c.       System organisasi masyarakat
d.      Bahasa
e.      System mata pencarian hidup dan system ekonomi
f.        System pengetahuan
g.       System religi
§  Perbedaan kebudayaan dalam dua bentuk wujud
1.6. Wujud kebudayaan
3 wujud kebudayaan menurut dimensi :
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga : gagasan, aktivitas, dan artefak.
a.       Gagasan ( wujud ideal)
Wujud ideal kebuadayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan, dan sebagainya yang bersifat abstrak tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau didalam pemikiran warga masyarakat. jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dalam buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
b.      Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari masyarakat itu.wujud ini sering disebut dengan system sosial. System sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul denagn manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dapat diamati dan didokumentasikan.
a.       Artefak(karya)
 Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
1.1. Orientasi nilai budaya
Orientasi nilai bersifat komplek tetapi terpola pada prinsip yang mengutamakan tatanan dan langsung pada tindakan dan pikiran manusia yang berhubungan dengan solusi dalam memecahkan masalah. Terdapat 3 asumsi dari pernyataan tersebut, yaitu :
1.         Orang dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah.
2.
         Solusi yang tersedia tidak terbatas.
3.
        Satu solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua potensial tampak pada s            setiapbudaya.
1.2. Perubahan kebudayaan
Di zaman yang sudah berkembang, nilai kebudayaan dirasakan sudah memulai pudar. Banyak faktor-faktor yang  memengaruhi perubahan kebudayaan, di antaranya sebagai berikut :
§  faktor-faktor pendorong proses kebudayaan daerah
1.    kontak dengan negara lain
2.    sistem pendidikan formal yang maju
3.    sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
4.    penduduk yang heterogen
5.     ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu

Faktor-faktor penghambat proses perubahan kebudayaan
1.   faktor dari dalam masyarakat
*     betambah dan berkurangnya penduduk
*
    penemuan-penemuan baru
*
    petentangan-pertentangan didalam masyarakat
*
     terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri
2. faktor dari luar masyarakat
*     berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia
*
    peperangan dengan negara lain
*
    pengaruh kebudayaan masyarakat lain
§  Penyebab terjadi gerak perubahan / kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan di mana pun selalu dalam keadaan berubah, ada dua sebab perubahan
1.Sebab yang berasal dari masyarakat dan lingkungannya  sendiri,misalnya perubahan jumlah dan komposisi
2.sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah secara lebih cepat.
3.adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Dalam masyarakat maju, perubahan kebudayaan biasanya terjadi melalui penemuan (discovery) dalam bentuk ciptaan baru (inovatiori) dan melalui proses difusi. Discovery merupakan jenis penemuan baru yang mengubah persepsi mengenai hakikat suatu gejala mengenai hubungan dua gejala atau lebih. Invention adalah suatu penciptaan bentuk baru yang berupa benda (pengetahuan) yang dilakukan melalui penciptaan dan didasarkan atas pengkom-binasian pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada mengenai benda dan gejala yang dimaksud.
Ada empat bentuk peristiwa perubahan kebudayaan. Pertama, cultural lag, yaitu perbedaan antara taraf kemajuan berbagai bagian dalam kebudayaan suatu masyarakat. Dengan kata lain, cultural lag dapat diartikan sebagai bentuk ketinggalan kebudayaan, yaitu selang waktu antara saat benda itu diperkenalkan pertama kali dan saat benda itu diterima secara umum sampai masyarakat menyesuaikan diri terhadap benda tersebut.
Kedua, cultural survival, yaitu suatu konsep untuk meng-gambarkan suatu praktik yang telah kehilangan fungsi pentingnya seratus persen, yang tetap hidup, dan berlaku semata-mata hanya di atas landasan adat-istiadat semata-mata. Jadi, cultural survival adalah pengertian adanya suatu cara tradisional yang tak mengalami peru­bahan sejak dahulu hingga sekarang.
Ketiga, pertentangan kebudayaan (cultural conflict), yaitu proses pertentangan antara budaya yang satu dengan budaya yang lain.
Konflik budaya terjadi akibat terjadinya perbedaan kepercayaan atau keyakinan antara anggota kebudayaan yang satu dengan yang lainnya.
Keempat, guncangan kebudayaan (cultural shock), yaitu proses guncangan kebudayaan sebagai akibat terjadinya perpindahan secara tiba-tiba dari satu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Ada empat tahap yang membentuk siklus cultural shock, yaitu: (1) tahap inkubasi, yaitu tahap pengenalan terhadap budaya baru, (2) tahap kritis, ditandai dengan suatu perasaan dendam; pada saat ini terjadi korban cultural shock, (3) tahap kesembuhan, yaitu proses melampaui tahap kedua, hidup dengan damai, dan (4) tahap penyesuaian diri; pada saat ini orang sudah membanggakan sesuatu yang dilihat dan dirasakan dalam kondisi yang baru itu; sementara itu rasa cemas dalam dirinya sudah berlalu.
1.3.Kaitan manusia dan kebudayaan
§  Hubungan antar manusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaan sangat erat terkait satu sama lain. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Sang Pencipta.
   Budaya tercipta/terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.  Di samping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia.
§  Contoh tentang hubungan manusia dengan kebudayaan
                Manusia dan kebudayaan merupakan hal yang memiliki keterkaitan sangat erat satu dengan lainnya. Mengapa demikian ? dikarenakan apapun tindakan yang dilakukan oleh manusia akan menghasilkan sebuah kebudayaan.
       Di indonesia sendiri, terdapat berbagai contoh adanya keterkaitan antara manusia dan kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya saja contoh konkritnya yaitu bergotong royong. Gotong royong merupakan ciri khas dari kebudayaan Indonesia yang sampai saat ini masih sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sejak zaman leluhur. Dengan adanya gotong royong dapat membuat sesama manusia saling meolong satu sama lainnya. Namun di zaman moderen seperti saat ini, bergotong royong tampaknya sudah jarang kita temui di daerah perkotaan. Karena daerah perkotaan cenderung dengan manusia –manusia yang menganut kebudayaan individual dengan mengandalkan ego masing-masing.

       Kebudayaan juga tidak hanya berasal dari perilaku. Kebudayaan bisa berasal dari sebuah karya seni. Seperti halnya saja sebuah karya seni tari. Di Indonesia karya seni tari merupakan sebuah aspek yang harus dilestarikan keberadaannya. Namun pada kenyataannya generasi sekarang kurang merespon untuk melestarikan karya-karya seni tari di Indonesia. Banyak dari generasi sekarang yang lebih menyukai tari-tarian dari luar atau tarian-tarian barat seperti Gangnam Style, Shuffle Dance, Harlem Shake dan sebagainya yang sudah mendunia. Padahal di Indonesia sendiri memiliki gerakan tarian yang mudah dan mungkin jika kita perkenalkan ke daerah luar juga mampu mendunia seperti poco-poco, jaipong, dan sebagainya.
      Kebudayaan di Indonesia yang sering kita temui pada tempat-tempat umum adalah “Budayakan Mengantri”. Budaya mengantri sebenarnya memiliki sisi hal positif. Karena dengan adanya budaya mengantri, dapat melatih sejauh mana seseorang memiliki kesabaran.
Indonesia masih termasuk dalam wilayah bagian timur, sehingga kebudayaan yang paling menonjol adalah dalam segi budaya berpakaian.  Budaya berpakaian di Indonesia lebih cenderung sopan dan memiliki etika yang baik untuk dilihat, dibandingan dengan cara berpakaian masyarakat bagian luar atau barat. Di Indonesia sendiri pada saat ini sedang mengembangkan budaya behijab bagi para muslimah se-Indonesia terutama ditunjukkan untuk para generasi muda sekarang. Banyak komunitas-komunitas hijab yang sudah berkembang dan memiliki banyak cabang yang tersebar dibanyak wilayah Indonesia. Budaya ini merupakan budaya positif yang harus terus dikembangkan.
       Dari contoh-contoh keterkaitan antara manusia dan kebudayaan diatas, dapat disimpulkan bahwa  hubungan antara manusia dan kebudayaan memang tidak dapat dipisahkan dengan satu sama lainnya.      Hendaknya generasi sekarang harus lebih melestarikan dan mengembangkan kebudayaan-kebudayaan positif yang menjadi ciri khas di Indonesia. Sehingga tidak mudah terpengaruh oleh budaya-budaya dari luar atau budaya barat. 
§  Pengertian dialektis
Dialektik (Dialektika) berasal dari kata dialog yang berarti komunikasi dua arah, istilah ini telah ada sejak masa yunani kuno ketika diintrodusir pemahaman bahwa segala sesuatu berubah (panta rei). Kemudian Hegel menyempurnakan konsep dialektika dan menyederhanakannya dengan memaknai dialektika ke dalam trilogi tesis, anti-tesis dan sintesis. Menurut Hegel tidak ada satu kebenaran yang absolut karena berlaku hukum dialektik, yang absolut hanyalah semangat revolusionernya (perubahan/pertentangan atas tesis oleh anti-tesis menjadi sintesis).
§  3 tahap dalam proses dialektis
Dialektika fundamental ini terdiri dari tiga tahap, yaitu :
  1. Tahap Eksternalisasi Adalah proses pencurahan diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan mentalnya.
2.      Tahap Objektivasi Adalah konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik dan mentalnya, maka dalam tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu, misalnya; gedung, mobil, komputer, buku-buku ilmiah, dsb.
3.      Tahap Internalisasi Adalah tahap dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia itu kembali diserap oleh manusia. Dengan kata lain, struktur dunia objektif hasil karyanya ditransformasikan kembali ke dalam struktur kesadaran subjektifnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar